Monday, November 11, 2019

Dongeng Kisah Si Pensil


          Suatu ketika ada seorang murid yang bernama Ali yang sangat rajin dan mempunyai perlengkapan sekolah yang lengkap. Perlengkapan anak tersebut ada berbagai macam, tetapi ada 3 buah perlengkapan yang bersahabat dan tak terpisahkan karena mereka semua saling membutuhkan. Mereka adalah pensil, rautan, dan penghapus.
            Pada suatu hari Ali sedang belajar dengan menggunakan pensil, rautan, dan penghapus kesayangannya, pensil tersebut dinamai si pen, rautan dinamai tan, dan Penghapus dinamai pus. Saat itu karena sudah malam Ali sampai ketiduran dengan memegang Si pen. Hal tersebut membuat tan dan pus cemburu kenapa hanya si pen yang kelihatannya sangat disayang oleh tuannya. Obrolan pun terjadi
Tan: pus...pus bangun pus
Pus: hoaam.. iya tan kenapa
Tan: tuh liat pus si pen kelihatan sangat disayang oleh tuan kita ya, sampai-sampai tidur saja dia tetap di pegang, jadi iri aku ini pus.
Pus: aduh tan kenapa si kamu harus iri, kita juga disayang kok, tetapi dengan cara yang berbeda saja
Tan: ah kamu juga iri kan, jangan sok bijak gitu deh
Pus: ya tidak lah, kenapa juga aku harus iri, kan aku juga disayang juga sama tuan kita.
Saat itu tan sangat iri dengan si pen dan pen pun terbangun karena mendengar obrolan mereka ber-2
Si pen: hoaam... eh kalian, kalian kenapa ada disini?
Tan: kenapa kalau kami disini? Emang ada yang melarang?
Si pen: ya tidak si, tapi aneh saja kalian kan tidak dibutuhkan oleh tuan kita, kan hanya aku yang paling disayang dan dibutuhkan sama tuanku.
Pus: huss pen, ngga boleh ngomong gitu. Kita semua kan sama-sama disayang jadi jangan begitu dong pen.
(tan sangat marah dengan kejadian tersebut dan menyimpan dendam dengan si pen)
            Esok hari telah tiba, saatnya Ali berangkat sekolah lagi. Saat sedang pelajaran menulis Ali mengeluarkan ke-3 perlengkapan kesayangannya yaitu si pen, tan, dan pus. Ali menulis dengan semangatnya menggunakan si pen, karena terlalu semangat si pen malah patah, saat itu tan malah menghilang dan tidak mau menolong si pen karena dendamnya. Kejadian tersebut membuat si pen menangis sedih dan menyesali perbuatannya. Pus yang melihat kejadian itu membuat pus mempunyai ide untuk membujuk tan. Pus lalu mencari tan dan memberi nasihat kepada tan agar membuang sifat dendamnya tersebut karena sifat dendam tidak ada gunanya sama sekali malahan bisa mengakibatkan kita dibenci oleh orang lain. Akhirnya tan mau menuruti pus dan bertemu si pen. Setelah mereka bertiga bertemu si pen langsung meminta maaf kepada tan dan pus, mereka ber-3 akhirnya baikan lagi dan berpelukan setelah saling memaafkan.


Penulis: Andity

No comments:

Post a Comment