Kartini
Beri Dia kaca rata yang tak retak
Atau telaga bening yang tenang
Atau genangan embun di telapak
Atau bundar bola mata yang bersinar
Yaki kan Dia
Wahai perempuan
Kau sudah kami anggap ada
Walau kau tak meminta pengakuan
Wahai perempuan
Kau bagaikan semburat merah
Bak mawar yang merekah indah
Wahai kau perempuan
Kau bagai semburat merah
Pada pohon apel yang berbuah
Wahai kau perempuan
Kau bagai semburat merah
Pada cakrawala senja
Yang merekah diwajah, indah
Setiap kau tertawa
Wahai kau perempuan sutra
Wajah lembut dengan jiwa kesatria
Perempuan diam dengan keanggunan
Yang kuasa mengusap tajam wajah pedang
Wahai kau perempuan sutra
Yang halus nan gemulai
Pada setiap gerak tubuhnya
Yang mampu meliuk menari dalam badai
Dalam keagungan rahasia
Kau tegak diam sendiri
Nampak rapuh hampa
Namun jiwamu
Telah ditempa dalam tungku api
Wahai kau perempuan sutra
Sumber dari segala sumber bahagia.