Wednesday, September 29, 2021

Puisi Sunrise

 Sunrise

Oleh: Anditya Rizka Pamungkas


Pagi

Kau mulai dengan senyum mentari

Gelap yang berganti

Dingin pun mengikuti

Karena mentari sedikit sembunyi

Tapi itulah yang dinanti

Keindahan yang tak tertandingi

Saat mentari bertemu pagi

Pertama merekah di ufuk pagi

Sampai seperti telur mata sapi

Hiasi langit tanpa pelangi

Dan terangi berjuta umat bumi

Wednesday, September 1, 2021

Puisi Rembulan

 Rembulan

Oleh: Anditya Rizka Pamungkas


Kau penerang kegelapan

Cahayamu dinantikan

Keindahanmu tak terduakan

Kau pengganti kepanasan

Kau ubah jadi kedinginan

Temanmu betebaran

Puluhan

Ratusan

Bahkan ribuan

Kaulah penghias kehampaan

Malam yang penuh kenangan

Bersama bintang harapan

Dan angan


Sunday, July 11, 2021

Pejuang Cuan, Pejuang Covid, Pejuang Cita-cita

 Dipermainkan penguasa

Diperbudak keadaan

Ditipu duniawi

Sungguh miris manusia sekarang ini


Mencari sesuap nasi berjibaku kesana kemari

Ingin dirumah tapi pimpinan marah

Menyerah tapi cuan sudah parah

Dompet seperti kopyah

Atm sisa berapa rupiah


Keadaan payah

Raga lemah

Ingin menyerah

Tetapi cita cita belum teraih


Gara gara virus jadi seperti ini

Ahh menyalahkan keadaan

Sial

Saat badai ini memang 2 pilihannya

Diam atau terbawa 

Atau berjalan perlahan tapi kesakitan

Masa depan adalah pilihan

Jalannya terjal

Melaluinya atau memilih jalan memutar

Tujuannya satu

Tujuan hidupmu


Semangat pejuang cuan

Gapai cita citamu

Raih mimpimu

Bahagiakan kedua orangtuamu


Sunday, May 2, 2021

Puisi Untuk Teman

 Teman 

 

Berkumpul 

Mencurahkan seluruh pikiran 

Keluh kesah keseharian 

Banyak pengalaman 

Pun kepahitan 

Cinta, harta dan lain tentang keduniaan 

Teman... 

Kau tempat menenangkan 

Hiburan bagai panggung lawakan 

Basi tapi menghibur hati 

Teman dalam kesunyian 

Nyamukpun enggan berteman 

Tapi kau tetap berpendirian 

Kita teman 

Walau jauh dalam angan 

Terpisah lautan 

Dan awan 

Batupun tak menggoyahkan 

Badaipun ketakutan 

Karena kita teman 

Teman seperjuangan 

Takan terkalahkan 

Takan terpisahkan


Isi puisi ini adalah tentang arti teman yang setia selalu ada dalam suka duka walau terpisah jarak 

Puisi Tentang Harapan Seseorang

 Harapan 

 

Angan  

Atau kenyataan 

Bergantung perjuangan 

Berhasil karena berkorban 

Lewati macam duri di setiap sisi 

Bagai beterbangan  

Disetiap sisi diri 

Tertusuk menyakitkan 

Bila kokoh perjuangan dan angan 

Bagai pohon yang berpegang keyakinan 

Takan tumbang karena kepahitan 

Selalu lihat masa lampau 

Tuk pengobar bara semangat 

Bara abadi yang takan mati


Isi puisi diatas tentang bagaimana kita memperjuangkan harapan, bila kokoh akan terwujudkan, dan masa lalu dijadikan semangat baru


Tuesday, April 20, 2021

Puisi Khusus Hari Kartini 21 April 2021

Kartini


Beri Dia kaca rata yang tak retak

Atau telaga bening yang tenang

Atau genangan embun di telapak

Atau bundar bola mata yang bersinar


Yaki kan Dia 

Wahai perempuan

Kau sudah kami anggap ada

Walau kau tak meminta pengakuan


Wahai perempuan

Kau bagaikan semburat merah

Bak mawar yang merekah indah


Wahai kau perempuan

Kau bagai semburat merah

Pada pohon apel yang berbuah 


Wahai kau perempuan 

Kau bagai semburat merah

Pada cakrawala senja

Yang merekah diwajah, indah

Setiap kau tertawa


Wahai kau perempuan sutra

Wajah lembut dengan jiwa kesatria

Perempuan diam dengan keanggunan

Yang kuasa mengusap tajam wajah pedang


Wahai kau perempuan sutra

Yang halus nan gemulai

Pada setiap gerak tubuhnya

Yang mampu meliuk menari dalam badai


Dalam keagungan rahasia

Kau tegak diam sendiri

Nampak rapuh hampa

Namun jiwamu

Telah ditempa dalam tungku api


Wahai kau perempuan sutra

Sumber dari segala sumber bahagia.

Monday, April 5, 2021

Contoh Undangan Tadarus Al-Quran

 TAKMIR MASJID AL-FALLAH

DESA PANGEMPON KECAMATAN KEJOBONG

Alamat : Jl. Raya Kejobong Km 02 Kode Pos 53392

Perihal    : Surat Undangan

Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i

.............................

Di

    Tempat

Assalamu’allaikum Wr.Wb


    Sehubungan akan dilaksanakannya kegiatan TADARUS AL-QURAN DAN KAJIAN, maka kami dari Ikatan Remaja Masjid Al-Falah mengundang Bpk/Ibu/Sdr/i untuk berkenan hadir pada :

Hari / Tanggal  : Minggu, 20 Januari 2019

Waktu        : Pukul 15.00 WIB 

Tempat        :  Masjid Al-Falah

        Demikian surat ini kami sampaikan atas perhatian dan kehadirannya kami sampaikan terima kasih. Jazaakumullah  khoiron katsiroo.


Wassalammu’alaikum Wr.Wb.



Friday, April 2, 2021

Contoh Undangan Pemberitahuan Kades Dalam Rangka Takbir Keliling

 PIMPINAN RANTING PEMUDA MUHAMMADIYAH

DESA PANGEMPON KECAMATAN KEJOBONG

Alamat : Komplek Masjid Al-Falah Jl. Raya Kejobong Km 02 Kode Pos 53392

No.    : 001/IRMAS/VI/2019

Hal    : UNDANGAN DAN PEMBERITAHUAN


Kepada

Yth. Bpk Kades Pangempon

Di Tempat.


Assalamu’allaikum Wr.Wb

    Dalam rangka untuk memeriahkan Bulan Suci Ramadhan tahun 1440H. Kami selaku panitia dari Ikatan Remaja Masjid dan Pemuda Muhammadiyah akan mengadakan acara kegiatan TAKBIR KELILING yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal  : Selasa, 4 Juni 2019

Waktu        : Pukul 19.00 WIB s.d Selesai

Tempat        :  Mushola RT 15  (Mushola Bpk Jumanto)

Rute    : Start di Mushola RT 15 – Mushola kadus badri - lesung panjang – Mushola RT 19 - Mushola Bu Surati RT18 - Mushola Kalikadu RT 24 – Pagerjirak – Kejobong – Melung - Pangempon Lor - Mushola Pak Ratno RT 17 dan Finish di Masjid Al-Falah.

    Demi suksesnya acara tersebut, kami selaku panitia pelaksana meminta ijin dan persetujuan bapak untuk mendukung dalam bentuk memberi sambutan dan pelepasan peserta pada acara tersebut, sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti.   

Demikian surat ini kami sampaikan atas ijin yang diberikan kami sampaikan terima kasih. Jazaakumullah  khoiron katsiroo.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Pangempon,    Juni 2019





Mengetahui,

Contoh Undangan Lomba Memperingati Bulan Suci Ramadhan

TAKMIR MASJID AL-FALLAH

DESA PANGEMPON KECAMATAN KEJOBONG

Alamat : Jl. Raya Kejobong Km 02 Kode Pos 53392

Perihal    : Surat Undangan

Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i

Di

    Tempat

Assalamu’allaikum Wr.Wb


    Sehubungan akan dilaksanakannya kegiatan LOMBA-LOMBA untuk memeriahkan Bulan Suci Ramadhan tahun 1439 H, maka kami dari Ikatan Remaja Masjid Al-Falah mengundang perwakilan dari masing-masing mushola di dusun Pangempon untuk mengikuti kegiatan tersebut yang insyaAllah akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal  : Minggu, 2 Juni 2019 (28 Romadon)

Waktu        : Pukul 14.00 WIB

Tempat        :  Masjid Al-Falah

        Demikian surat ini kami sampaikan atas perhatian dan kehadirannya kami sampaikan terima kasih. Jazaakumullah  khoiron katsiroo.


Wassalammu’alaikum Wr.Wb.


                       






Nb. Setelah lomba-lomba selesai akan diadakan buka bersama

LAMPIRAN

Syarat perlombaan yang akan dilombakan yaitu :

  1. Hafalan surat-surat pendek dengan kategori :

  1. Hafalan Surat pendek dengan kategori peserta maksimal kelas 2 SD/MI (Putra dan Putri)

  2. Hafalan Surat sedang dengan kategori peserta antara kelas 2 s/d 6 SD/MI (Putra dan Putri)

  1. Adzan dengan kategori peserta maksimal kelas 6 SD/MI 

  2. Tartil Quran dengan kategori peserta maksimal SMP/MTS (Putra dan Putri)


NB. SETIAP PESERTA HANYA BOLEH MENGIKUTI SATU KATEGORI PERLOMBAAN SAJA

Monday, March 22, 2021

Puisi Dengan Judul Pelangi Di Pelupuk Mata

 Pelangi di Pelupuk Mata

Apa yang kau lihat

Mungkin hanya tipu muslihat

Apa yang kau dengar

Mungkin tak selalu benar

Dan apa yang kau rasa 

Mungkin hanya kebetulan saja

Yaa

Ini ungkapan rasa yang tersisa

Dari puing istana asmara

Yang telah luluh lanta

Ku lihat bahagia

Tapi hanya ilusi saja

Yang singgah lalu sirna

Karena tak ada yang setia

Ku dengar bisikan rindu

Begitu menggetarkan kalbu

Namun semua semu

Meluluh lantakan jiwaku

Ku rasa diriku terlalu cinta

Namun akupun bisa melupa

Dan menghilangkan semua rasa

Tapi pasti meninggalkan luka

Dan air mata

Lalu menahannya hingga sirna

Hingga muncul pelangi di pelupuk mata

Walaupun kau tak pernah melihatnya.

Sunday, March 7, 2021

Puisi Tentang Kita yang Bukan Lagi Kita

 KITA

Oleh Anditya Rizka Pamungkas


Kita terlahir sempurna

Dengan kesucian pula

Bak kain putih

Tanpa secerca noda

Tanpa tangis derita

Tapi kesucian dikhianati

Pengkhianatan sana sini

Hukum seenak hati

Orang-orang frustasi

Pelarian pun menawari

Narkoba melambai-lambai

Sex bebas membayangi

Miras menghantui

Semua mengepung kini

Kini kain menjadi gelap

Tanpa setitik pun kesucian

Kesucian terbang keangkasa

Kita bukan lagi kita

Hanya insan penuh dosa

Bila lenyap iman didada


Thursday, March 4, 2021

Naskah Drama Dengan Tema Persahabatan

 Naskah Drama 1: Makna Sahabat


Suasana pagi cerah di SMPN Pelita Harapan Jakarta mengiringi sebuah kisah keempat sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka berempat berselisih, tetapi menjadikan mereka mascot dalam persahabatan yang sejati. KARA, MIMI, IGO, dan AFIKA, itulah nama mereka. Mereka selalu kompak dan tampak ceria setiap hari. Jadi tidak heran jika mereka memiliki ribuan teman. Ke epat sekawan tersebut berbincang-bincang sambil berjalan di koridor sekolah.



IGO : “Hey sob, sebentar lagi kita UAN nich, pastinya waktu untuk kumpul-kumpul kita akan tersita buat belajar. Gimana nich?”



MIMI : “Iya bener juga Zha, jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara persiapan UAN. Jadwal shopping, ke salon, creambath, manypadhy, dan pastinya jadwal kencan bareng bakalan ancur. Aduch, bisa-bisa rambut aku rontok nich.”



KARA : “Gak segitunya kalik, tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu, maka kita tidak akan sibuk belajar.”


MIMI : “Ah kamu ini Cha, mentang-mentang anak pintar jadinya sok ceramah. Huh nyebelin.”


IGO : “Sudah-sudah jangan berdebat, apa yang di omongin KARA itu ada benarnya juga. Coba dech kalian bayangin, jika kita rajin belajar kita tidak perlu sibuk-sibuk mikirin UAN, itung-itung siap senjata dulu sebelum perang. Enjoy aja lagi, bener gak?”


MIMI : “Iya-iya Bu guru. Belum masuk kelas aja sudah dapat ceramah dari Ibu KARA dan Ibu IGO, capek dech.”


AFIKA : “Ha…ha…ha…MIMI MIMI dari dulu penyakit marah kamu gak sembuh-sembuh yach.”

(Dengan nada ngeledek)


KARA : “Maklumlah dia itukan The Queen of Angry in the World.”


IGO : “KARA ini sukanya kok ngledekin aku terus. Kalau ngefans sama aku bilang aja dech.”


KARA : “Ih, gak banget dech.”


Bel masuk kelas berbunyi, merekapun masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah saatnya pulang sekolah.


MIMI : “Guys, mau ke mana nich? Kalian mau langsung pulang atau mau shopping dulu?”


AFIKA : “Maybe, I go home now because I’m tired. Seharian ulangan terus.”


KARA : “Iya sama. Aku juga mau langsung pulang banyak tugas yang harus di kerjakan plus jadwal les aku yang numpuk banget. Maklumlah, aku itukan orang sibuk.”

(Seraya tertawa)


IGO : “Aduch, jadi anak kelas tiga capek banget ya. Dikit-dikit tugas, dikit-dikit ulangan pusing.”


KARA : “Namanya juga sekolah.”


Hari demi hari berganti, namun ada keganjilan dari sikap KARA, sehingga terjadi perselisihan di antara mereka.


MIMI : “Cha, akhir-akhir ini kamu kok sibuk banget yach? Sampai-sampai sahabat sendiri di lupain.”


KARA : “Sorry dech. Akhir-akhir ini aku sibuk ngerjain tugas, les, and belajar buat persiapan UAN nanti.”



IGO : “Yakin kamu nggak bohong sama kita?”


KARA : “Emh, beneran kok. Masak sich kalian nggak percaya sama sahabat sendiri.”


MIMI : “Bukan gitu, akhir-akhir ini kita liat kamu pulang lebih awal, kalau kita ajak kumpul-kumpul, kamu ada aja alasan inilah, itulah, HP kamu juga tidak pernah aktif.”



AFIKA : “Iya, juju raja lagi.”


KARA : “Nggak ada apa-apa kok guys. Sudah jangan di bahas. Nggak ada topik lain yach?”

(Mulai menitikan air mata)


IGO : “Kamu kenapa sich Cha? Cerita dong sama kita.”


MIMI : “Ayo dong Cha cerita sama kita.”


KARA : “Aku nggak kenapa-kenapa kok guys. Kenapa sich kalian nggak percaya?”


AFIKA : “Ugh tau wes. Kamu sudah nggak nganggep kita sahabat lagi.”


KARA : “Iya dech aku cerita.”


AFIKA : “Nah gitu dong. Dari tadi kenapa ceritanya.”


Ternyata KARA ada masalah dengan orang tuanya, dan masalah itu membuat KARA tidak semangat untuk belajar. Saat pulang sekolah IGO, MIMI, dan AFIKA berkumpul di rumah AFIKA.


MIMI : “Guys aku kasian nich sama KARA, dia les uterus.”

(Dengan wajah memelas)


AFIKA : “Emang kamu punya rasa kasian?”

(Dengan nada meledek)


IGO : “Sudahlah nggak usah berantem terus. Tau nggak, kalian itu seperti kucing dan tikus, rebut melulu.”


AFIKA : “Iya aku tau, sorry dech.”


IGO : “Gimana kalau kita tanya ke orang tuanya KARA aja? Jadi kita tau apa yang sebenarnya terjadi antara KARA dengan orang tuanya.”


Akhirnya mereka bertiga datang ke rumah KARA, dan kebetulan pada saat mereka ke rumah KARA, dia sedang les. Setelah mereka dipersilahkan masuk, mereka berbincang-bincang dengan Ibu KARA. Mereka bertiga menanyakan apa yang terjadi antara KARA dengan orang tuanya. Setelah bercerita panjang lebar, dan mereka telah mengetahui apa penyebabnya, mereka mohon undur diri kepada Ibu KARA.Keesokan harinya MIMI, IGO, dan AFIKA menghampiri KARA yang sedang duduk termenung di dalam kelas.



AFIKA : “Woi.”

(Seraya mengagetkan KARA)


KARA : “Apa-apaan kalian ini, bikin aku kaget aja!”


IGO : “Kok kamu jadi nyalahin kita Cha? Kamu sich pagi-pagi sudah ngelamun, kena setan sekolah baru tau rasa kamu.”(KARA, MIMI, AFIKA, dan IGO tertawa bersama)



AFIKA : “Cha, kita sudah tau kenapa akhir-akhir ini sikap kamu jadi aneh.”


KARA : “Kalian bicara apa sich, aku nggak ngerti?”


MIMI : “Ampun dech KARAku sayangku cintaku sahabatku jangan tulalit donk. Sudah jelas kita ini lagi bahas sikap kamu yang berubah 180o.”


IGO : “Bener Cha, kita udah tau semuanya.”


KARA : “Kalian ini ada-ada aja, aku biasa aja kalian malah bilang aku berubah segala. Emang apa yang berubah? Aku tetap KARA yang dulu.”


AFIKA : “Nggak Cha, kaum berubah semenjak kamu punya masalah dengan orang tua kamu.”


KARA : “Emang kalian tau apa tentang masalah aku ini? Kalian itu nggak tau apa-apa!”

(Dengan nada membentak)


AFIKA : “Kamu salah Cha, kita tau semuanya.”


KARA : “Maksudnya kalian tau masalhku dengan orang tuaku?”

(Dengan nada terbata-bata)

MIMI : “Yups betul betul betul.”


KARA : “Tapi gimana kalian bisa?”


AFIKA : “Iya kita tau dong. Kemarin kita bertiga sengaja ke rumah kamu buat tanya masalah ini ke ibu kamu, dan ibu kamu cerita semuanya ke kita.”


KARA : “Napa sich kalian ngelakuin hal ini? Lagian kalian bisa langsung tanya sama aku.”


AFIKA : “Kita ngelakuin hal ini karena kita kasian liat kamu kayak gini Cha?”


IGO : “Kita sudah tanya sama kamu tentang hal ini, tapi kamu cuma bilang ada masalah sama orang tua kamu. Kamu nggak jelasin apa masalah yang sebenarnya. Ya udah kita cari tau aja sendiri.”


MIMI : “Terus kita tanya ke ibu kamu dan kita tau kamu kayak gini karena HP sama fasilitas yang kamu punya di tarik sama ibu kamu kan?”


KARA : “Iya, HP sama fasilitas yang ada buat aku ditarik sama orang tua aku. Karena itu aku nggak semangat belajar, lagian tanpa itu semua rasanya hampa.