“Taubat”
Pada suatu hari di desa Pangandaran ada seorang anak yang
berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Anak itu bernama Bramono dan
biasa dipanggil dengan nama Bram. Dia sekarang sekolah di SMA favorit di
kabupatennya yaitu di SMA N 1 Kajibong. Dia sekarang kelas XI dan mengambil
jurusan ipa. Sekolah itu sangat terkenal akan anak-anaknya yang pintar-pintar,
termasuk Bram, dia terkenal dengan kepandaiannya, bahkan dia sampai pernah
ranking 3 paralel se-sekolahan waktu kelas X.
Di sekolahan, Bram mempunyai banyak sekali sahabat.
Diantara sahabat-sahabat Bram ada 3 orang sahabat setianya yaitu Jaka, Fajar,
dan Ganjar. Bram, Jaka, Fajar, dan Ganjar sering disebut oleh teman-teman
mereka dengan sebutan “4 sejoli”. 4 sejoli ini berasal dari latar belakang
keluarga yang berbeda-beda. Jaka, dia adalah anak seorang ustadz yang terkenal
di kampungnya. Fajar, dia adalah anak dari seorang petani. Dan yang terakhir
Ganjar, dia adalah anak dari seorang Guru. Akan tetapi sahabat yang paling
dekat dengan Bram adalah Ganjar, karena dia adalah sahabat Bram sejak masih
duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Bram sedang duduk
sendirian dengan wajah sedih di depan kelas lalu Jaka menghampirinya. Jaka
menanyai Bram mengapa dia sedih. Ternyata Bram bersedih karena seorang cewe.
Dia bersedih karena belum dapat memilikinya(menjadi pacarnya). Lalu Jaka
menasihati Bram supaya tidak bersedih lagi dan akhirnya Bram mulai tidak
memikirkan hal itu. Setelah itu mereka berdua bertemu dengan Ganjar dan Fajar.
Jaka berbisik-bisik kepada Ganjar dan Fajar tentang masalah yang sedang dialami
Bram. Jaka, Ganjar, dan Fajar lalu mengajak Bram ke sebuah tempat di belakang
sekolah mereka dan mereka bertiga berusaha terus menghibur Bram supaya tidak
bersedih lagi.
Waktu terus berjalan, tetapi Bram masih kelihatan sedih..
ketiga sahabatnya lalu menghampirinya dan menasihatinya lagi, dengan
nasihat,”Bram, kalau kamu benar-benar suka, sayang dan cinta ke cewe itu kenapa
tidak mengungkapkannya saja. Jangan kaya gini sedih mulu, kami sebagai
sahabatmu tidak ingin sahabat yang kami sayangi setiap hari kerjaannya cuman
bengngong dan bersedih mulu gara-gara seorang cewe.” Lalu Bram menjawab,”iya
bener juga apa kata kalian, oke mulai sekarang aku mencoba mendekati cewe itu
dan berusaha mengungkapkan perasaanku ini.” Mereka ber-3 menjawab,”nah gitu
dong, itu baru Bram yang kami kenal, Bram yang penuh dengan semangat.”
Bram mulai mendekati gadis pujaannya. Gadis itu bernama
Tari. Tari dengan penampilannya yang sederhana, dan kecantikan yang begitu
alami tanpa polesan itu membuat hati Bram berbunga-bunga sampai-sampai sewaktu
Bram berada di dekat Tari, jantungnya sampai berdegup begitu kencangnya. Bram
terus mencari tahu siapa Tari dan bagaimana kepribadiannya. Setelah Bram tahu
kepribadian Tari yang baik hati, sopan, dan perhatian itu membuat Bram menjadi
lebih tergila-gila pada Tari. Bram terus mendekatinya. Tari mulai menyadari
bahwa orang yang bernama Bram itu sangat baik padanya dan perhatian pula.
Semakin hari hubungan mereka berdua semakin erat.
Pada saat hari special Tari yaitu hari ulang tahunnya,
Bram sengaja kelihatan tidak tahu dan tidak peduli tentang hari ulang tahun
orang yang dicintainya. Padahal Bram sangatlah tahu dan tidak akan pernah lupa
akan hari itu. Tari kelihatan begitu murung. Ia mengharapkan pada hari yang
special itu akan ada hal special yang terjadi. Harapan Tari tidak sia-sia, Bram
sudah merencanakkan sesuatu yang sangat special yaitu kado ulang tahun dan
sekaligus ungkapan perasaan Bram kepada Tari yang terdapat didalam kado
tersebut. Sepulang sekolah Bram menyuruh
Tari supaya menungguinya selesai ekstra. Setelah itu lalu Bram memberikan kado
special itu dan mengajak Tari pulang bareng. Tari kelihatan sangat bahagia.
Apalagi setelah Tari membuka kedo itu Tari membaca ungkapan hati Bram sembari
tersenyum malu.
Keesokan harinya Tari menemui Bram dan memberi jawaban
ungkapan hati dari Bram. Akhirnya Bram dapat memiliki Tari(Tari menerima
cintanya Bram dan mau menjadi pacarnya). Bram kelihatan sangat bahagia lalu
Bram memberitahukan hal ini kepada ketiga sahabatnya. Ketiga sahabatnya juga
kelihatan sangat bahagia, karena bila Bram sudah mendapatkan Tari berarti Bram
tidak sedih lagi. Setelah kejadian itu terjadi hubungan Tari dan Bram begitu
sangat mesra sampai akhirnya setelah 4 bulan hubungan mereka diakhiri oleh Tari
tanpa alasan yang jelas. Bram begitu frustasi dan sangat-sangat bersedih karena
hal itu. Bram kembali menghampiri ketiga sahabatnya dan curhat akan hal itu.
Ketiga sahabatnya menyarankan Bram untuk tidak memikirkan Tari lagi dengan
alasan mengapa memikirkan orang yang sudah menelantarkan kita dengan begitu
gampangnya, tanpa alasan yang jelas.
Bram menerima saran ketiga sahabatnya, tetapi Bram
melakukan hal yang salah untuk mencoba melupakan Tari. Sejak kejadian itu Bram
malah bergaul dengan anak-anak brandalan yang tiap harinya bermabok-mabokan dan
dugem ke diskotik. Bram terpengaruh anak-anak itu dan menjadi anak pemabok dan
sering dugem. Sampai-sampai Bram pernah dimarahi oleh orang tuanya gara-gara
dia pergi tidak pamitan dan pulang jam 4 pagi. Bram pulang sampai jam segitu
karena dia pergi ke diskotik dan menghambur-hamburkan uangnya yang banyak untuk
bermabok-mabokan.
Hal tersebut sering dilakukan Bram sehingga ketiga
sahabatnya mencurigainya karena Bram kelihatan sangat berbeda. Ganjar mendekati
Bram dan menanyai mengapa dia begitu berbeda seperti itu. Bram curhat semua
kejadian yang dia lakukan setelah dia diputuskan gadis pujaannya. Ganjar
menanggapi cerita Bram dan menasihati Bram supaya jangan seperti itu lagi.
Setelah dinasihati Bram, Bram mulai berubah sedikit demi sedikit, tetapi
nasihat Ganjar tidak bertahan lama. Fajar dan Jaka mendekati Bram setelah tahu
perilaku yang dilakukan Bram dan memarahi Bram supaya bertaubat, tetapi nasihat
mereka sia-sia. Bram sudah terpengaruh oleh dunia luar, dunia brandalan yang
kerjaannya hanya senang-senang saja.
Ulangan kenaikan kelas sebentar lagi dilakukan. Bram masih
saja seperti anak-anak brandalan. Ulangan kenaikan kelas berlalu. Waktunya
penerimaan rapot. Seperti biasanya yang mengambil rapot adalah orang tua/wali
siswa/siswi. Akan tetapi ada hal yang berbeda setelah penerimaan rapot. Orang
tua Bram kelihatan tidak bahagia. Hal ini karena peringkat Bram yang menurun
drastic, yang semula peringkat 3 menjadi peringkat 15. Setelah pulang dari
sekolahan orang tua Bram memarahi Bram dan menyuruhnya supaya belajar lebih
giat lagi dan mengurangi keluar malam.
Bram tidak mematuhi perintah orang tuanya dan dia terus
keluar malam. Bahkan Bram sampai pernah dikunci di kamar supaya belajar dan
tidak keluar rumah, akan tetapi dia malah keluar lewat jendela kamarnya dan
pergi. Orang tua Bram sampai tidak kuat menghadapi perilaku anaknya dan
akhirnya membiarkannya.
Setelah beberapa bulan menghambur-hamburkan uangnya, Bram
akhirnya kehabisan uangnya. Bram minta uang ke orang tuanya tetapi tidak
diberi. Bram terus memaksa meminta uang sampai pada saat dia meminta uang dan
orang tuanya sedang di warung ada seorang kyai yang menasihati Bram supaya
tidak meminta uang terus, karena orang tua kita mencari uang itu susah, tidak
segampang membalikkan telapak tangan dan bila punya uang/ dikasih uang harus
dipakai untuk hal-hal yang positif.
Dari kyai itu akhirnya Bram mulai berfikir mengapa
menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan yang hanya sebentar dan tidak betul
juga melupakan cewe dengan cara seperti itu. Setelah berfikir seperti itu
akhirnya Bram sedikit demi sedikit menghindari bermabok-mabokan dan ber dugem.
Bram kembali bergaul dengan 3 sahabat setianya dan
setelah beberapa bulan Bram kembali menjadi seperti dulu, Bram yang pintar
danbahkan dia sekarang mendapatkan peringkat 1 dikelas.
THE
END
Karya
: Anditya Rizka Pamungkas